Saturday, May 03, 2008

Analisa teknikal, Chart (part 1)

Ada beberapa jenis chart yang lazim digunakan para pemain saham dalam melakukan analisa teknikal. Data ini dapat anda peroleh dengan mudah di beberapa situs secara gratis seperti msn, bloomberg, market watch, cnn, cnbc dll.
Yang membedakannya dengan layanan berlangganan alias bayar adalah lebih kepada akurasi waktunya. Layanan gratisan mengalami delay lebih kurang 15-20 menit dengan data pergerakan saham yang sebenarnya.

Oh ya, sebelum lebih jauh, apa yang saya jelaskan di atas, sebagian besar adalah untuk saham-saham Dow Jones, Nasdaq (US). Untuk yang lokal bisa dilihat di situs seperti etrading, ebursa dll


Bar Chart


Chart ini mempunyai setidaknya satu garis kecil horisontal yang biasa disebut tick mark. Garis vertikalnya mewakili range harga untuk jangka waktu tertentu, contohnya daily, weekly dll. Bagian atas garis vertikal untuk harga tertinggi, yg bawah untuk harga terendah. Tick mark di sebelah kiri mewakili harga pembukaan, yang kanan mewakili harga penutupan. Yang perlu diperhatikan dari bar chart adalah tick marknya, harga pembukaan mengindikasikan ke arah mana pergerakan harga saham, harga penutupan mengindikasikan perilaku investor/trader terhadap posisi portfolionya.

Line Chart


Pada line chart, yang difokuskan adalah harga penutupan periode sebelumnya, katakanlah anda memilih daily chart, berarti itu adalah harga penutupan sehari sebelumnya. Jadi line chart adalah sususan harga penutupan saham yang dirangkai menjadi garis. Pada line chart tidak terdapat harga penawaran terendah, tertinggi dan harga pembukaan seperti pada bar chart.
Meski tidak detail, bukan berarti chat ini tidak berguna, bagi anda yang ingin mendapatkan gambaran sepintas, ini sangat berguna saat bertindak cepat.

Harga penutupan sangat penting karena mengindikasikan di harga berapa saham ini dikoleksi (hold) oleh para investor.

Candlestick Chart



Candlestick chart sangat populer beberapa tahun belakangan saat saya mulai bermain options tahun 2004 (options baru mulai ada di Indonesia tahun 2005 akhir).
Metode ini berasal dari Jepang, menyajikan data yang lebih kurang sama dengan bar chart. Yang membedakannya, dengan candlestick, jauh lebih mudah untuk mengamati perubahan pergerakan saham. Candlestick chart bisa menjadi pilihan utama jika ingin bermain short-term.

Candlestick chart umumnya memiliki 2 jenis warna, transparan (putih) dan warna gelap atau warna hijau dengan merah.
Warna transparan (putih) dan hijau mengindikasikan harga bergerak naik, untuk warna gelap dan merah, harga bergerak ke bawah.





No comments: