Thursday, October 11, 2007

Ingin berinvestasi? Baca dahulu tips dibawah!

Jangan menginvestasikan seluruh uang anda, maksimal sebesar yang bisa anda relakan kerugiannya.
Kerugian yang besar akibat salah berinvestasi bisa membawa dampak negatif pada kondisi fisik dan kejiwaan jangka panjang seseorang.

Uang tidak datang dengan begitu saja, hendaknya anda memikirkan resiko apa yang akan dihadapi nantinya bila uang yang diinvestasikan turun nilainya atau habis sama sekali.

Jika anda sudah siap, lakukanlah, tetapi apabila ragu-ragu , sebaiknya ditunda dahulu.


Jangan berinvestasi hanya karena ikut trend, terlebih pada instrument yang tidak anda pahami dengan jelas, bagaimana cara kerjanya.

"Investasi HYIP merupakan private investment yang sangat flexible, normal 1% - 3% bunga/hari"
"Dengan Membeli Dinar Iraq SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Irak"

Sering dengar kan? Mustahil? Bisa ya, bisa tidak jawabannya. Bagaimana cara kerjanya? Hanya pembuat program investasi yang tahu. Beberapa kali orang yang berkosultasi kepada saya menanyakan hal seperti ini, saya sendiri pernah ditawarkan untuk ikut berinvestasi.

Jangan pernah mengikuti trend yang sedang terjadi, korbannya sudah banyak dan tetap saja ada korban baru yang bermunculan.
Saya melihat ini sebagai bentuk frustasi dari orang-orang yang ingin kaya mendadak. Ada yang sampai berani memberikan jaminan keuntungan, tetapi jaminannya pakai apa?

Jika "Membeli Dinar Iraq SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Irak", berarti boleh saya berpendapat "Membeli Rupiah SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Indonesia. Sepertinya pendapat saya lebih bisa masuk ke logika. Kondisi ekonomi Indonesia lebih kondusif. Jika punya banyak koleksi rupiah, kita pasti bisa beli saham di pertamina, bukankah mungkin dan lebih logis?

Terjun pada bidang yang tidak anda pahami karena sekedar trend akan membawa banyak kerugian. Bisa saja rugi, ditipu atau mengalami opportunity lost.
Saya ambil contoh, anda berdagang rempah-rempah, anda tidak memahami bisnis ini, hanya bermodalkan uang saja, saat menjual produk, anda harus melalui calo, makelar, tidak bisa langsung ke buyer karena tidak tahu jalurnya. Misalkan anda menjual ke calo Rp. 8.000,-/kg sedangkan calo menjual ke buyer Rp. 10.000,-/kg, bandingkan jika anda bisa langsung ke buyer, anda mendapatkan keuntungan lebih Rp. 2.000,- untuk setiap kg yang dijual. Ini yang dimaksud dengan opportunity lost.


Jangan pernah meminjam uang untuk diinvestasikan kembali kecuali hasil investasinya (return) rendah
Katakanlah anda meminjam uang untuk berinvestasi pada instrumen yang bisa memberikan return menarik. Bulan depannya anda mendengar berita bahwa perusahaan bersangkutan bangkrut, eksekutifnya melarikan diri, kondisi ekonomi tidak kondusif lagi ataupun miss-management sehingga perusahaan mengalami kerugian besar.

Bagaimana anda akan melunasi hutang?

Anda punya beban kerugian investasi, beban hutang pokok dan hutang bunga. Ingatlah prinsip high risk high return.


Jangan menginvestasikan sendiri uang yang anda butuhkan untuk masa depan, selalu meminta nasihat dari pakar rencana keuangan.
Apa yang terjadi dikemudian hari, tidak ada yang bisa mengetahuinya.
Pakar saja bisa salah, terlebih lagi jika anda sendiri yang tidak melakukan riset mendalam, jika anda salah, semuanya bisa habis dan anda dalam masalah besar.

Meminta advise dari pakar, teman, kerabat yang sudah pernah terjun dibidang ini sangat dianjurkan. Anda bisa bertanya seluk-beluk dunia investasi. Terkadang, pengalaman mereka dalam melakukan kesalahan memberikan anda pengetahuan yang berharga tanpa anda harus mengalaminya lagi. Intinya, serahkan pada yang ahli.


Selalu berinvestasi pada aset yang bisa tumbuh dan jika memungkinkan, likuid.
Sebagai contoh, anda membeli properti di daerah A yang konon katanya sedang tumbuh pesat tanpa berusaha mencari tahu informasi lebih lanjut. Sebagai investor, anda mengharapkan nilai aset properti ini naik. Ini tidak ada bedanya dengan berjudi.

Tanpa ada maksud memojokkan jenis properti apa pun, anda pasti pernah mendengar berita/surat pembaca tentang pengembang yang bermasalah, ditipu broker, tanah/bangunan sengketa, nilai properti yang sudah di mark-up tanpa anda ketahui, kompleks properti ternyata tidak strategis seperti yang diperkirakan, tidak ada akses baru ke lokasi yang dibangun.

Faktor-faktor diatas bisa membuat nilai investasi anda berlari di tempat. Belum lagi masalah likuiditasnya, makin likuid makin baik.

Jadi jika membandingkan antara properti dan emas, mungkin emas lebih likuid, atau antara deposito dan emas, deposito lebih likuid.


Selalu melakukan pemecahan investasi atas beberapa bagian untuk memperkecil resiko.
Pendapat ini sudah sering kita dengar, intinya untuk memperkecil resiko. Melakukan pemecahan investasi bukan berarti anda harus memecahkannya dalam porsi kecil dengan jumlah yang sangat banyak. Ini hanya akan menyulitkan anda dikemudian hari karena sudah over-diversification.

Membagi-bagi portfolio investasi yang sewajarnya saja.

Portfolio investasi yang baik adalah apabila pengaturan investasi yang sudah ada, bisa membuat anda tidur dengan nyenyak di malam hari, bukan malah membuat anda kurang tidur karena terus memikirkannya.


Jangan mudah panik.
Ketika nilai investasi anda turun atau tidak mendapatkan hasil maksimal seperti yang anda harapkan, jangan panik. Selalu tujukan investasi anda untuk kepentingan jangka panjang, misalnya 10-20 tahun. Berikan waktu yang cukup bagi investasi apa pun yang anda miliki saat ini untuk berkembang. Asalkan pengelolaannya benar, anda akan bisa menikmati hasilnya nanti.


Jangan berinvestasi jika tidak dalam kondisi yang fit baik fisik maupun emosional.
Hal ini akan mempengaruhi anda dalam mengambil keputusan yang bijaksana. Bisa saja anda menjadi terburu-buru, mudah terbawa emosi, tidak lagi mengambil pertimbangan yang matang dengan akal sehat. Akibatnya bisa bertolak-belakang dengan apa yang anda harapkan.