Monday, December 24, 2007

Mengapa anda harus mempertimbangkan untuk dilindungi dari resiko cacat total permanen?

Ketika anda sehat, membeli asuransi perlindungan cacat total tetap sepertinya bertentangan dengan hati nusani.
Asuransi perlindungan cacat total tetap, melindungi aset yang paling berharga, anda sendiri, kemampuan untuk menghasilkan uang agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Cacat total tetap bisa saja disebabkan oleh sakit atau pun kecelakaan. Mengingat biaya asuransi yang tidak murah, ada baiknya kita selalu teliti dalam membeli polis asuransi yang tepat. Perhatikan selalu term and conditionnya, kebanyakan masyarakat awan, entah malas atau kurang teliti, sering terkecoh dengan bahasa dalam kontrak polis asuransi. Untuk memastikannya, mintalah agent penjual untuk menerangkannya secara rinci.

Beberapa hal yang harus dipertimbangkan :
-Tentukan berapa besarnya uang pertanggungan yang anda butuhkan.
Apakah anda telah cukup membeli agar bisa mendapatkan
perlindungan maksimum atau anda membeli ala kadarnya dengan resiko serba kekurangan nantinya.

-Seberapa lama anda dapat bertahan tanpa perlindungan asuransi.
Jangan hanya memikirkan ingin mengurangi pengeluaran dengan tidak membeli asuransi. Agar dapat menghemat premi asuransi, pilihlah kontrak asuransi yang jangka waktunya lebih lama.

-Pilihlah polis asuransi dengan jangka waktu yang selama mungkin, setidaknya bisa melindungi anda sampai usia 65 tahun.
Terlalu beresiko jika anda memilih jangka waktu yang pendek (5-10 tahun), tidak sebanding dengan resiko ketidakmampuan anda jika sampai terjadi musibah sakit/kecelakaan yang menyebabkan cacat permanen.

-Pertimbangkan untuk membeli polis asuransi perlindungan cacat total tetap secara pribadi diluar yang telah diberikan perusahaan.
Bayangkan jika anda tidak mampu bekerja lagi, anda tidak akan disantun seumur hidup. Perusahaan hanya akan melindungi anda selama anda masih produktif.

-Berhati-hati dengan kontrak asuransi yang menawarkan benefit yang berlebihan dengan premi yang sangat murah.
Untuk memastikan, bandingkan dengan beberapa perusahaan lain, jangan hanya membandingkan 2 perusahaan asuransi. Pada dasarnya, besarnya premi yang harus dibayarkan perusahaan asuransi ke perusahaan re-asuransi adalah sama biayanya. Jadi, jika ada perusahaan yang bisa menawarkan dengan biaya sangat murah, ini perlu diwaspadai agar anda tidak dirugikan di kemudian hari.

-Beri perhatian khusus terhadap perjanjian "guaranteed renewable coverage".
Artinya, perusahaan asuransi anda tidak bisa begitu saja membatalkan polis asuransi, menaikkan premi berkalanya, mengganti isi perjanjian dalam kontrak asuransi selama anda tetap membayar premi asuransi tepat waktu.

-Jika anda masih muda , berikan perhatian khusus dalam mengelola keuangan anda secara benar.
Seiring bertambahnya usia, pertimbangkan untuk menambah uang pertanggungannya agar bisa mengimbangi laju nilai inflasi

Lindungi diri anda sekarang dengan asuransi perlindungan cacat total tetap yang memberikan perlindungan finansial bebas pajak ketika anda sakit atau kecelakaan yang menyebabkan anda tidak produktif lagi.





Monday, November 12, 2007

Pilih term life atau whole life?

Perdebatan sering terjadi diantara masyarakat yang percaya bahwa jenis asuransi "term life" merupakan satu-satunya pilihan dengan mereka yang lebih memilih asuransi jenis "whole life".
Salah satu turunan dari produk "whole life" adalah unit link.

Banyak argumen yang dikemukakan, tetapi bagaimana kondisi sebenarnya?

Baik "term life" maupun "whole life" mewajibkan kita untuk membayar premi asuransi untuk melindungi resiko finansial akibat kematian atas tertanggung polis asuransi.
Uang pertanggungan menggantikan potensi penghasilan kepala keluarga yang hilang sehingga memungkinkan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk meneruskan gaya hidup atau setidaknya mendapat kehidupan yang layak, entah itu untuk melunasi cicilan rumah, mobil, tagihan rutin bulanan, uang pendidikan anak serta hal-hal lain yang bisa terwujud semasa sumber penghasilan keluarga masih hidup.

Data dari LIMRA menyebutkan, sebaiknya nilai uang pertanggungan adalah sebesar 7-15 kali penghasilan tahunan sumber penghasilan keluarga sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama beberapa tahun ke depan.

Perbedaan mendasar dari asuransi jenis "term life" dan "whole life" adalah lamanya polis asuransi memberikan perlindungan.

Asuransi jenis "term life" memastikan pemegang polis dilindungi dalam jangka waktu tertentu, misalnya 10 sampai 30 tahun.
Contoh :
Bapak A membeli asuransi jenis "term life" yang berjangka waktu 20 tahun ada usia 29 tahun. Yang bersangkutan akan dilindungi oleh asuransi sampai usianya 49 tahun. Jika bapak A meninggal dalam jangka waktu 20 tahun sejak dia mengambil polis asuransi maka santunan jiwa akan diberikan kepada ahli warisnya. Sebaliknya jika bapak A meninggal pada saat usianya sudah melewati 49 tahun (melebihi masa 20 tahun sejak polis asuransi diambil), maka yang bersangkutan tidak akan mendapatkan santunan jiwa apa pun.

Asuransi jenis "whole life" (seumur hidup) melindungi pemegang polis sampai yang bersangkutan meninggal, tidak terikat pada usia berapa meninggalnya.
Selama premi asuransi tetap dibayar, polis asuransi akan senantiasa memberikan perlindungan. Hal ini menyebabkan asuransi jenis "whole life" lebih diminati oleh masyarakat terutama juga dalam mengasuransikan anak-anaknya berhubung nilai premi saat usia masih muda cukup murah dan nilai ini tetap sama semasa hidup anak tersebut sampai usianya dewasa.


Asuransi jenis "term life" yang mempunyai jangka waktu tertentu, menawarkan premi yang lebih murah beberapa kali lipat dibandingkan asuransi jenis "whole life".
Banyak yang berpendapat asuransi jenis "term life" lebih efisien karena premi yang lebih murah. Selisih besarnya premi yang cukup jauh dengan asuransi jenis "whole life", kita bisa saja membeli lagi polis asuransi baru untuk produk yang sama setelah polis asuransi yang lama habis masa berlakunya.


Argumen yang cukup menarik adalah, "bukankah seiring bertambah tuanya usia maka besarnya premi saat akan membeli polis asuransi baru akan semakin mahal?"
Pendapat ini ada benarnya karena pada dasarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar premi masih tetap lebih murah dari asuransi "whole life".

Mengikuti contoh diatas, saat usia 49 tahun, bapak A bisa saja membeli polis asuransi baru, diperpanjang untuk 20 tahun ke depan lagi, jadi kontrak berakhir saat usianya menginjak 69 tahun. Disini keluarga bapak A mungkin punya pertimbangan, di usia 69 tahun, asuransi sudah tidak diperlukan lagi, pertama, karena bapak A sudah terlalu tua untuk bekerja (tidak produktif lagi) dan keluarganya sudah bisa menafkahi dirinya masing-masing sehingga tidak tergantung lagi dengan bapak A.

Ada satu alasan yang masuk diakal jika menjawab kerugian mengambil produk "term life". Setelah berakhirnya masa kontrak asuransi, tidak ada jaminan bahwa pemegang polis akan diterima kembali pengajuan asuransi jiwanya karena selama jangka waktu 20 tahun itu, bisa saja yang bersangkutan sudah pernah terkena sakit kritis sehingga tidak memungkinkan untuk diasuransikan lagi (uninsurable). Perusahaan asuransi tentu punya pertimbangan bisnis terhadap hal semacam ini.

Kelemahan produk "term life" ini sekaligus menjadi kelebihan dari produk "whole life" karena status pemegang polis asuransi jenis "whole life" tidak bisa dibatalkan oleh perusahaan asuransi meskipun yang bersangkutan menderita sakit kritis selama masa kontrak asuransi berjalan (inforce).

Perbedaan lainnya, selain premi yang dibayarkan untuk produk "term life" hangus, tidak ada benefit uang apa pun jika tidak ada klaim uang pertanggungan jiwa.
Pada produk asuransi jenis "whole life", selain uang pertanggungan jiwa yang diterima saat klaim, pemegang polis juga mendapatkan benefit berupa uang jika polis asuransi berakhir masa kontraknya atau pun dihentikan ditengah jalan. Kondisi ini biasa disebut surrender dalam dunia asuransi, sejumlah uang hasil investasi akan dikembalikan, tentunya sesuai dengan pertumbuhan hasil investasi sendiri.


Argumen terakhir mungkin terjadi dari mereka yang pro produk "term life", produk asuransi jenis "whole life" kurang menguntungkan dari segi investasi. Lebih baik memisahkan asuransi dengan investasi. Selisih uang yang bisa dihemat bisa diinvestasikan dalam instrumen seperti reksadana, saham, obligasi, emas dll.
Ini akan memberikan hasil (return) yang lebih baik.


Strategi di atas kelihatannya sempurna, tetapi ada satu masalah yang muncul.
Andaikan orang-orang menyisihkan setiap selisih uang yang timbul dari "mahalnya" asuransi jenis "whole life" dengan polis jenis "term life" untuk diinvestasikan.

Orang Indonesia punya kebiasaan mengikuti trend berinvestasi, dimana ramai dibicarakan, disanalah banyak terkumpul uang untuk diinvestasikan. Hal ini seperti efek gunung es yang siap roboh, indeks saham sedang mendaki kondisi puncak, tetapi kondisi ini tidak akan selamanya bertahan di puncak, bisa anjlok sewaktu-waktu.
Jika boleh saya berpendapat, berarti kan uang-uang tersebut terkumpul dalam satu wadah besar yang kemudian disalurkan dalam bermacam instrumen.
Katakanlah kita sudah berpengalaman dan mempunyai keahlian bagaimana berinvestasi yang benar, tetap tidak ada jaminan bahwa hasil investasi akan berkembang, tidak terlepas juga pada produk "whole life".
Kemungkinan rugi selalu ada.


Pilihan diantara asuransi jenis "term life" dan "whole life" dikembalikan lagi pada tujuan berinvestasi, seberapa besar kesanggupan untuk menghadapi resiko dan bagaimana gaya investasi tiap individu.





Thursday, October 11, 2007

Ingin berinvestasi? Baca dahulu tips dibawah!

Jangan menginvestasikan seluruh uang anda, maksimal sebesar yang bisa anda relakan kerugiannya.
Kerugian yang besar akibat salah berinvestasi bisa membawa dampak negatif pada kondisi fisik dan kejiwaan jangka panjang seseorang.

Uang tidak datang dengan begitu saja, hendaknya anda memikirkan resiko apa yang akan dihadapi nantinya bila uang yang diinvestasikan turun nilainya atau habis sama sekali.

Jika anda sudah siap, lakukanlah, tetapi apabila ragu-ragu , sebaiknya ditunda dahulu.


Jangan berinvestasi hanya karena ikut trend, terlebih pada instrument yang tidak anda pahami dengan jelas, bagaimana cara kerjanya.

"Investasi HYIP merupakan private investment yang sangat flexible, normal 1% - 3% bunga/hari"
"Dengan Membeli Dinar Iraq SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Irak"

Sering dengar kan? Mustahil? Bisa ya, bisa tidak jawabannya. Bagaimana cara kerjanya? Hanya pembuat program investasi yang tahu. Beberapa kali orang yang berkosultasi kepada saya menanyakan hal seperti ini, saya sendiri pernah ditawarkan untuk ikut berinvestasi.

Jangan pernah mengikuti trend yang sedang terjadi, korbannya sudah banyak dan tetap saja ada korban baru yang bermunculan.
Saya melihat ini sebagai bentuk frustasi dari orang-orang yang ingin kaya mendadak. Ada yang sampai berani memberikan jaminan keuntungan, tetapi jaminannya pakai apa?

Jika "Membeli Dinar Iraq SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Irak", berarti boleh saya berpendapat "Membeli Rupiah SAMA DENGAN Membeli Saham Minyak Masa depan Indonesia. Sepertinya pendapat saya lebih bisa masuk ke logika. Kondisi ekonomi Indonesia lebih kondusif. Jika punya banyak koleksi rupiah, kita pasti bisa beli saham di pertamina, bukankah mungkin dan lebih logis?

Terjun pada bidang yang tidak anda pahami karena sekedar trend akan membawa banyak kerugian. Bisa saja rugi, ditipu atau mengalami opportunity lost.
Saya ambil contoh, anda berdagang rempah-rempah, anda tidak memahami bisnis ini, hanya bermodalkan uang saja, saat menjual produk, anda harus melalui calo, makelar, tidak bisa langsung ke buyer karena tidak tahu jalurnya. Misalkan anda menjual ke calo Rp. 8.000,-/kg sedangkan calo menjual ke buyer Rp. 10.000,-/kg, bandingkan jika anda bisa langsung ke buyer, anda mendapatkan keuntungan lebih Rp. 2.000,- untuk setiap kg yang dijual. Ini yang dimaksud dengan opportunity lost.


Jangan pernah meminjam uang untuk diinvestasikan kembali kecuali hasil investasinya (return) rendah
Katakanlah anda meminjam uang untuk berinvestasi pada instrumen yang bisa memberikan return menarik. Bulan depannya anda mendengar berita bahwa perusahaan bersangkutan bangkrut, eksekutifnya melarikan diri, kondisi ekonomi tidak kondusif lagi ataupun miss-management sehingga perusahaan mengalami kerugian besar.

Bagaimana anda akan melunasi hutang?

Anda punya beban kerugian investasi, beban hutang pokok dan hutang bunga. Ingatlah prinsip high risk high return.


Jangan menginvestasikan sendiri uang yang anda butuhkan untuk masa depan, selalu meminta nasihat dari pakar rencana keuangan.
Apa yang terjadi dikemudian hari, tidak ada yang bisa mengetahuinya.
Pakar saja bisa salah, terlebih lagi jika anda sendiri yang tidak melakukan riset mendalam, jika anda salah, semuanya bisa habis dan anda dalam masalah besar.

Meminta advise dari pakar, teman, kerabat yang sudah pernah terjun dibidang ini sangat dianjurkan. Anda bisa bertanya seluk-beluk dunia investasi. Terkadang, pengalaman mereka dalam melakukan kesalahan memberikan anda pengetahuan yang berharga tanpa anda harus mengalaminya lagi. Intinya, serahkan pada yang ahli.


Selalu berinvestasi pada aset yang bisa tumbuh dan jika memungkinkan, likuid.
Sebagai contoh, anda membeli properti di daerah A yang konon katanya sedang tumbuh pesat tanpa berusaha mencari tahu informasi lebih lanjut. Sebagai investor, anda mengharapkan nilai aset properti ini naik. Ini tidak ada bedanya dengan berjudi.

Tanpa ada maksud memojokkan jenis properti apa pun, anda pasti pernah mendengar berita/surat pembaca tentang pengembang yang bermasalah, ditipu broker, tanah/bangunan sengketa, nilai properti yang sudah di mark-up tanpa anda ketahui, kompleks properti ternyata tidak strategis seperti yang diperkirakan, tidak ada akses baru ke lokasi yang dibangun.

Faktor-faktor diatas bisa membuat nilai investasi anda berlari di tempat. Belum lagi masalah likuiditasnya, makin likuid makin baik.

Jadi jika membandingkan antara properti dan emas, mungkin emas lebih likuid, atau antara deposito dan emas, deposito lebih likuid.


Selalu melakukan pemecahan investasi atas beberapa bagian untuk memperkecil resiko.
Pendapat ini sudah sering kita dengar, intinya untuk memperkecil resiko. Melakukan pemecahan investasi bukan berarti anda harus memecahkannya dalam porsi kecil dengan jumlah yang sangat banyak. Ini hanya akan menyulitkan anda dikemudian hari karena sudah over-diversification.

Membagi-bagi portfolio investasi yang sewajarnya saja.

Portfolio investasi yang baik adalah apabila pengaturan investasi yang sudah ada, bisa membuat anda tidur dengan nyenyak di malam hari, bukan malah membuat anda kurang tidur karena terus memikirkannya.


Jangan mudah panik.
Ketika nilai investasi anda turun atau tidak mendapatkan hasil maksimal seperti yang anda harapkan, jangan panik. Selalu tujukan investasi anda untuk kepentingan jangka panjang, misalnya 10-20 tahun. Berikan waktu yang cukup bagi investasi apa pun yang anda miliki saat ini untuk berkembang. Asalkan pengelolaannya benar, anda akan bisa menikmati hasilnya nanti.


Jangan berinvestasi jika tidak dalam kondisi yang fit baik fisik maupun emosional.
Hal ini akan mempengaruhi anda dalam mengambil keputusan yang bijaksana. Bisa saja anda menjadi terburu-buru, mudah terbawa emosi, tidak lagi mengambil pertimbangan yang matang dengan akal sehat. Akibatnya bisa bertolak-belakang dengan apa yang anda harapkan.




Tuesday, September 25, 2007

Mengajukan pinjaman ke bank ?



Dewasa ini, kemudahan dalam meminjam uang di bank adalah salah satu fasilitas yang sudah sangat lazim kita temui.
Namun ada beberapa hal yang harus ditanamkan dalam pikiran anda, jika ingin meminjam uang :


*Pinjaman yang sama belum tentu sama dalam jumlah pembayaran.

Artinya, bisa saja pinjaman yang sama mempunyai perbedaan dalam hal biaya administrasi, tingkat suku bunga, denda keterlambatan pembayaran maupun biaya tambahan lainnya.

Salah kaprah di masyarakat yang lazim terjadi adalah, dua pinjaman yang sama dengan suku bunga yang sama dan jangka waktu pelunasan yang sama, akan menghabiskan biaya yang sama.
Hal diatas bukanlah faktor utama. Biaya yang kita habiskan untuk satu pinjaman bisa saja berbeda karena jenis pinjamannya dan bagaimana bunga itu dihitung.


Contoh sederhananya, bunga pada sebuah pinjaman biasa, besarnya bunga yang harus dibayar, berdasarkan pada utang tersisa yang belum dilunasi.
Jadi jika melunasinya lebih cepat, bunga yang harus dibayar akan lebih kecil.
Opsi ini cocok bagi anda yang mempunyai uang lebih/penghasilan tidak tetap seperti pengusaha.

Disisi lain, anda tentunya pernah mendengar cicilan tetap, kebanyakan bank menerapkan sistem cicilan seperti ini dimana, bunga dihitung berdasarkan faktor jumlah total pinjaman dan jangka waktu pelunasannya. Katakanlah cicilan tetap 24 bulan, maka bunganya adalah dihitung selama 24 bulan. Itu sebabnya dinamakan cicilan tetap.

Jadi, sekalipun anda melunasinya lebih cepat (kurang dari 24 bulan), bukan berarti anda tidak perlu membayar bunga selama 24 bulan. Bunga yang dikenakan dan harus dibayar, tetap dihitung selama 24 bulan.
Opsi ini mungkin lebih cocok bagi yang sedang kesulitan cashflow bulanan/berpenghasilan tetap seperti karyawan.



* Suku bunga pinjaman dan biaya-biaya yang harus dibayar sebenarnya bisa dinegosiasikan dengan pihak bank.

Tentu saja pihak bank tidak akan memberitahukan anda hal ini kecuali anda punya kerabat dekat/teman baik yang bekerja di bank. Kebanyakan bank menawarkan program pinjaman yang sangat menarik untuk setiap jenis produk pinjaman/kredit yang mereka buat.

Semakin meyakinkan penampilan anda (bonafid), maka semakin mudah pula anda menegosiasikan suku bunga serta biaya-biaya lain yang dikenakan.
P
ersiapkan dokumen pendukung diluar surat identitas resmi dan slip gaji (jika ada), seperti surat keterangan dari perusahaan (perusahaan asing lebih dilirik), dokumen yang menunjukkan anda mempunyai credit record yang bersih, dokumen bukti kepemilkan sah atas aset seperti properti, kendaraan, SIUP/NPWP (jika diperlukan) dll.

Investasikan waktu luang untuk melakukan survei ke beberapa bank besar yang kredibel, dari bank-bank tersebut, persempit pilihan anda menjadi 2-3 bank, berdasarkan skema pelunasan, tingkat suku bunga, fleksibilitas, kemudahan, bonus, yang paling menarik menurut anda.

Tanyakan kepada bank bersangkutan apakah mereka bisa memberikan penawaran yang lebih baik dibandingkan dengan bank kompetitor yang sudah anda kunjungi. Gunakan credit record anda sebagai senjata untuk bernegosiasi. Jika anda sudah terbiasa atau sudah pernah mengambil pinjaman, jelaskan kepada bank karena biasanya akan lebih dipermudah.

Bisa juga, anda menawarkan kepada bank untuk mendebit langsung uang dari rekening sebagai bagian dari skema pelunasan pinjaman. Intinya banyak hal yang bisa anda gunakan untuk menghemat pengeluaran anda saat mengajukan pinjaman.


* Bank sangat berharap anda meminjam uang, lebih banyak daripada yang anda butuhkan.


Bank ingin anda berpikir bahwa mereka sudah berbaik hati dengan meminjamkan anda uang sesuai kebutuhan. Sebenarnya, ini bukan pada konteks seberapa baik hatinya bank , tetapi lebih merupakan satu keharusan dan prosedur tetap, ingat, bank harus menyalurkan pinjaman agar bisa mempertahankan bisnisnya, sesuai dengan proyeksi awal tahun dan target pencapaian per tahunnya. Bank yang terlalu over-liquid tidak akan memberikan banyak keuntungan kepada pemegang saham/pemilik.

Di Indonesia terdapat 130 bank (dimana 11 diantaranya adalah bank asing), yang siap menyalurkan pinjaman kepada anda. Bahkan beberapa bank sudah melayani pengajuan aplikasi kartu kredit dan kredit-kredit lainnya yang dilakukan secara online melalui internet.

Jadi pikirkan kembali, jangan merasa terintimidasi jika ingin mengambil pinjaman dari bank.
Selamat mengajukan pinjaman, selama untuk tujuan produktif, kenapa tidak?






Wednesday, September 05, 2007

ORI seri III

Kepada Yth :
Bapak Sulaiman
Financial Planner

Saya Pak Mukhdi, pengusaha barang daur ulang yang akan pensiun 6 tahun lagi. Saya bingung untuk investasi setelah pensiun nanti. Belakangan di pasaran sedang marak investasi dalam bentuk ORI (Obligasi Retail Negara) seri III. Saya dengar dari teman-teman, untung yang bisa dihasilkan, lebih besar dari deposito. Terus terang saya tidak mengerti aturan main di ORI atau investasi semacam ini.
Saya punya pertanyaan :
-Apa bedanya ORI dengan SUN?
-Apakah ORI lebih bagus dari produk investasi lainnya?
-Berapa uang minimal & maksimal yang boleh diinvestasikan untuk membeli ORI seri III?
-Bagaimana dengan resiko yang mungkin bisa terjadi, kita ngomong yang pahit dulu saja.
-Apa kelebihan dan kelemahannya?

Terima kasih pak.

Mukhdi MP, Jakarta


Halo Pak Mukhdi,
Saya tidak mempelajari ORI secara mendalam, tetapi saya akan mencoba menjawab sesuai yang saya tahu saja.
Setiap produk investasi itu ada kelebihan dan kekurangannya. Pilihlah mana yang lebih cocok dengan rencana investasi anda. Jangan berinvestasi dibidang yang tidak anda pahami karena sangat berbahaya. Prinsipnya, serahkan pengelolaan aset anda kepada profesional yang kredibel.

Obligasi Retail Negara (ORI) adalah surat utang pemerintah yang dijual kepada masyarakat. Sifatnya lebih ke personal (individu) sehingga nilai unitnya juga lebih kecil yaitu Rp. 1,000,000,- untuk setiap unitnya. Yang membedakannya, Surat Utang Negara (SUN) mirip ORI, hanya lebih ditujukan kepada institusi corporate, bank, maupun investor yang memegang uang dalam jumlah besar.

Sekarang ini pemerintah memang sudah mulai memasarkan ORI seri III melalui bank-bank, manajer investasi yang telah ditunjuk.
ORI seri III bisa dibeli hanya dengan uang Rp. 5,000,000,-

Rinciannya :
1 lot ORI seri III, terdiri dari 5 unit obligasi yang masing-masing nominalnya Rp. 1,000,000,-
Maksimum pembelian adalah Rp. 3,000,000,000,- per individu.

Kembali kepada ORI seri III, suku bunganya dipatok fix 9.4%/tahun selama 4 tahun ke depan. Ini berbeda dengan ORI I dan ORI II yang berjangka waktu 3 tahun.
Resikonya, bisa saja bunganya lebih rendah dari bunga pasar, tetapi tergantung juga pada inflasi, BI rate.


Keuntungan ORI :
-Dijamin oleh pemerintah sehingga bebas dari resiko gagal bayar kecuali pemerintah collaps.
-Jumlah dana yang bisa dijaminkan lebih besar, maksimal Rp. 3,000,000,000,- per individu.
-Keuntungan diperoleh tidak hanya dari pembagian kupon yang dimasukkan ke dalam rekening secara otomatis setiap bulannya tetapi juga dari selisih harga pada saat dijual di pasar sekunder.
-Kerahasiaan data individu yang membeli terjamin, berbeda dengan deposito yang bisa dilacak dengan mudah.

Kekurangan ORI :
-ORI mempunyai resiko capital lost akibat turunnya harga unit. Penyebabnya bisa karena suku bunga dinaikkan oleh pemerintah.
-Ada biaya-biaya yang harus dibayar, sebaiknya tanyakan secara mendetail kepada bank/manajer investasi yang memasarkan. Untuk pajak, dikenakan pajak penghasilan 20% dan juga pajak atas capital gain (apabila saat dijual harganya naik, selisih keuntungan dikenakan pajak 20%).
Lalu ada biaya adm pembukaan rekening, materai, biaya transfer bunga ke rekening, biaya pelaporan, biaya penyimpanan, biaya penjualan di pasar sekunder dll.

Berhubung biaya-biaya ini tidak sama, sesuai kebijakan masing-masing bank, maka tanyakan dahulu, lalu bandingkan masing-masing kemudahan yang ditawarkan.




Saturday, August 25, 2007

Reksadana




Reksadana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan uang dari banyak investor, dijadikan satu, diinvestasikan kembali dalam bentuk kepemilikan saham, obligasi serta instrumen keuangan jangka pendek lainnya.

Reksadana dikelola oleh manajer investasi yang mengambil keputusan keuangan seperti mengambil keuntungan, menutup posisi portfolio, memperkecil kerugian, diversifikasi portfolio.

Nilai dari kepemilikan dalam reksadana dikenal dengan nilai aktiva bersih (NAB), dihitung per hari berdasarkan total nilai dana yang terkumpul, dibagi dengan jumlah kepemilikian (saham) yang telah beredar.



Kelebihan reksadana


Dapat dibeli dalam bagian yang kecil
Tidak seperti saham yang harus dibeli dalam jumlah minimum tertentu, reksadana bisa dimiliki para investor, khususnya investor yang modalnya tidak besar. Mungkin nilai 1-2 juta tidak cukup untuk membeli saham, disamping komisi yang harus dibayar cukup besar.
Anda bisa membeli reksadana saat ini mulai dari Rp.100-200rb


Likuid
Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang paling likuid saat ini, bisa dicairkan kapan saja, mengikuti NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang berlaku. Hanya perlu diingat, pencairan hanya bisa dilakukan setelah NAB diputuskan. Likuiditas reksadana juga ditunjang oleh manajer investasi yang telah berpengalaman.
Jadi serahkanlah investasi anda pada orang yang telah ahli, jangan coba-coba meracik portfolio investasi anda sendiri tanpa pengetahuan dan pengalaman yang memadai.


Pembelian skala besar
Contoh sederhananya, membeli secara grosir (dalam jumlah banyak) harganya jauh lebih murah dibandingkan jika membeli secara eceran.
Produk reksadana memiliki keuntungan disini, karena pembelian oleh manajer investasi dalam jumlah besar mengurangi biaya transaksi yang tentunya menguntungkan bagi investor


Diversifikasi
Manajemen resiko yang baik adalah menggabungkan beberapa beberapa jenis instrumen investasi dalam satu portfolio.
Contohnya, jika investor membeli instrumen investasi sektor perbankan dan sektor telekomunikasi, maka ia sudah memperkecil resiko investasi karena line businessnya berbeda. Seandainya ada satu instrumen yang mengalami kerugian, kondisinya tidak begitu fatal dibandingkan jika hanya punya satu instrumen investasi.



Kelemahan Reksadana


Return (keuntungan) fluktuatif, dalam arti tidak dijamin.
Reksadana seperti halnya produk investasi lainnya, tidak mempunyai jaminan, berapa return yang akan diperoleh. Selalu ada kemungkinan, nilainya terdepresiasi (turun). Tidak seperti produk fix-income pada umumnya seperti obligasi atau SUN, reksadana mengalami fluktuasi harga mengikuti trend harga saham yang membuat harganya ikut naik.

Ketika memutuskan untuk menginvestasikan uang anda, selalu biasakan untuk "meneliti terlebih dahulu sebelum membeli", jangan hanya karena melihat manajer investasi (MI) sedang mengelola porsi dana dalam jumlah yang besar saat ini, bukan berarti kinerja kedepannya pasti bagus.

Yang perlu diperhatikan juga, reksadana tidak dijamin oleh pemerintah dan tidak ada jaminan beli kembali dari perusahaan sekuritas yang mengelolanya. Jadi, seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti krisis ekonomi, perusahaan bangkrut, maka anda tidak akan mendapatkan apa pun.

Masih ingat krisis ekonomi mini di Indonesia tahun 2005, saat itu BBM mengalami kenaikan. Bagaimana dengan nasib reksadana?
Mengalami kerugian karena redemption besar-besaran, NAB turun lumayan banyak. Banyak investor yang panik dan rugi.

Problem ini perlu menjadi perhatian bagi anda yang berinvestasi di pasar uang. Jika deposito yang masih dijamin pemerintah sampai nilai Rp. 100 juta, jaminan tidak berlaku pada reksadana.


Diversifikasi
Meskipun diversifikasi menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam berinvestasi, banyak investor reksadana yang overdiversifikasi. Konsep dasar dari diversifikasi adalah mengurangi resiko dengan cara membagi-bagi porsi investasi dalam beberapa bagian yang berbeda, jauh lebih aman jika hanya menempatkan semua uang dalam satu jenis instrumen investasi.
Contohnya berinvestasi pada beberapa perusahaan, industry atau pun sektor usaha yang berbeda.

Banyak investor setuju, meskipun dengan cara diversifikasi tidak ada jaminan terhadap kerugian, tetapi itu salah satu strategi yang efektif untuk dijalankan. Yang berbahaya adalah overdiversifikasi, dimana investor menempatkan uang pada banyak instrumen investasi yang saling mempengaruhi.
Contoh overdiversifikasi :
Memisahkan portfolio dalam bagian yang begitu banyak, katakanlah ke beberapa sektor perbankan yang line businessnya sejenis.

Pada kondisi tertentu, saat membeli reksadana, tidak berarti portfolio anda sudah terdiversifikasi otomatis. Kuncinya, selalu perhatikan diversifikasi portfolio yang dilakukan manajer investasi kemana saja.


Dana nganggur vs Likuiditas
Cara kerja reksadana adalah mengumpulkan dana dalam jumlah besar dari investor yang jumlahnya banyak juga.
Jadi setiap hari selalu ada investor yang berinvestasi maupun yang melakukan penebusan, jumlahnya lebih kurang sama besar.

Untuk mempertahankan likuiditas dan kemampuan untuk melayani penebusan/penarikan dana dari para investor, perusahaan sekuritas umumnya harus selalu menyiapkan uang tunai dalam jumlah yang cukup besar. Mempunyai likuiditas yang baik adalah keharusan tetapi uang nganggur yang terlalu banyak dan tidak diinvestasikan (untuk mempertahankan likuiditas), bukanlah satu keuntungan.


Biaya
Reksadana selalu didukung oleh manajer investasi dalam melayani investor. Bagaimana pun, selalu ada biaya yang harus dibayar. Pada reksadana, biaya dikategorikan dalam 2 jenis yaitu biaya pemegang saham (shareholder fee), dalam hal ini investor dan biaya pengelolaan tahunan (annual fee)

Biaya pemegang saham (shareholder fee) selalu dibebankan kepada investor, baik pada saat diinvetasikan (masuk) maupun saat penebusan (keluar).
Biaya pengelolaan tahunan (annual fee), dibebankan secara tahunan kepada investor, berkisar antara 1%-5%, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. Biaya-biaya ini dibebankan kepada para investor tanpa memperhatikan bagaimana performance dari produk reksadana tersebut.
Bisa dibayangkan jika selama bertahun-tahun, portfolio reksadana mengalami kerugian
(penurunan nilai), biaya-biaya tersebut hanya akan menambah kerugian investor.


Prospektus-prospektus yang menyesatkan
Prospektus yang menyesatkan dapat menyebabkan investor berinvestasi pada tempat yang salah.
Di pasaran terdapat beberapa prospektus yang diberi nama misalnya aggressice funds, stable funds, protective funds dll (ini hanya contoh nama).
Contoh :
protective funds, sebagian besar justru ditempatkan dalam instrumen saham, porsi yang lebih kecil ditempatkan dalam instrumen yang lebih stabil seperti fix-income dsb tergantung pada keputusan manajer investasi.

Namanya mencerminkan protective funds, harusnya instrumen yang lebih besar adalah instrumen yang lebih stabil bukan yang lebih fluktuatif.
Selalu teliti kembali, bagaimana komposisi portfolio dari manajer investasi.


Peluang untuk menganalisa peluang reksadana
Tidak seperti saham murni, pada produk reksadana, investor tidak bisa menganalisa bagaimana pertumbuhan perusahaan, pendapatan per saham, neraca laba-rugi perusahaan yang akan dibeli dll.
NAB (nilai Aktiva Bersih) hanya memberikan gambaran dari nilai total dari portfolio dikurangi kewajiban, jadi investor tidak bisa membedakan mana reksadana yang bagus dan mana yang tidak.

Lebih dalam lagi, iklan, ranking, rating yang dikeluarkan oleh perusahaan sekuritas hanya menjelaskan kinerja masa lalu.

Tentunya anda sering melihat kalimat "kinerja masa lalu tidak mengindikasikan kinerja di masa depan" ditulis dalam kalimat berukuran kecil.
Bijaksanalah untuk tidak selalu berinvestasi pada instrumen investasi hanya karena kinerja masa lalunya bagus, pemenang di masa lalu mungkin menjadi pecundang hari ini.


Tips :
- Jangan hanya memilih reksadana berdasarkan rating, ranking, performance (return) yang paling besar pada tahun sebelumnya. Disaat kondisi ekonomi bagus, adalah hal yang biasa jika memperoleh return saat kondisi ekonomi bagus. Masalah besar kecilnya return hanya lebih kepada seberapa berani manajer investasi mengambil resiko saat itu.
Yang penting adalah bagaimana produk itu bisa memberikan keuntungan atau setidaknya bertahan (tidak rugi) saat terjadi kondisi yang tidak diinginkan. Coba perhatikan portfolio tahun 2005 (saat kondisi ekonomi sedang buruk) dari produk-produk reksadana. Yang penurunan nilainya terkecillah yang pantas dijadikan pemenang, bukan produk reksadana yang memperoleh return terbesar pada tahun 2006 (saat itu kondisi ekonomi sedang bagus).

- Pilih manajer investasi yang kredibel dan bonafid. Lihat bagaimana cara kerjanya, seberapa besar dana yang dikelolanya, bagaimana komposisi portfolionya, sesuaikan dengan profil investasi anda sendiri.

- Perhatikan bagaimana kinerjanya selama beberapa tahun kebelakang, bukan hanya setahun terakhir. Memang kinerja tidak bisa dijadikan jaminan tetapi setidaknya guiding sudah ada.

- Periksa kembali bagaimana layanan yang anda dapatkan dan berapa biaya yang akan dibebankan, tanyakan langsung kepada penjualnya, rincian biaya yang harus dikeluarkan secara detail.
Jika tidak transparan, lupakan saja, masih banyak perusahaan sekuritas yang membutuhkan investor seperti anda.

Jika perlu, tanyakan juga berapa besar pajak yang harus dibayar. Banyak orang beranggapan, reksadana tidak dikenakan pajak, sebenarnya biaya itu sudah termasuk dalam satu paket investasi dan dipublikasikan bahwa tidak kena pajak.

- Jangan terkecoh oleh prospektus-prospektus menyesatkan. Ada istilah reksadana fix-income, pengertiannya tidak berarti anda akan mendapatkan fix-income dan tidak akan bisa mengalami kerugian. Istilah ini sering menyesatkan orang awam.

- Selalu minta konfirmasi ke manajer investasi apabila terjadi perubahan komposisi portfolio agar anda bisa menyesuaikan kembali tujuan investasi semula.

- Minta pendapat dari kerabat, teman, saudara yang sudah berpengalaman dalam bidang ini.

*Tulisan ini dibuat tanpa ada tujuan mendiskreditkan pihak/produk apa pun






Wednesday, July 18, 2007

Biaya pendidikan anak sudah ideal ?

Pak, saya ingin tanya, sebenarnya berapa besar sih, uang yang diperlukan untuk pendidikan anak kami kelak? Saat ini saya mempunyai 2 orang putri yang masih lucu-lucunya. Yang sulung berusia 3 tahun, yang bungsu hampir 1 tahun, masih 11 bulan.

Untuk pertanyaan yang bapak ajukan sebelumnya, saya adalah ibu rumah tangga (tidak bekerja), tulang punggung utama ya suami saya. Suami saya adalah pengusaha garment, menerusin usaha almarhum bapaknya.
Umur saya sekarang jalan 29 tahun, suami sudah 37 tahun.

Simpanan pribadi sendiri, saya belum punya, paling tabungan pribadi yang selalu diisi ulang sama suami kalau habis he...


Kalau dibandingkan dengan biaya saya kuliah di Bandung dulu, kayaknya sekarang biaya kuliah sudah naik banyak sekali pak.
Mohon panduannya untuk menghitung kebutuhan biaya pendidikan pada saat anak kami masuk ke bangku kuliah.

Berapa kira-kira yang harus kami tabung lagi untuk memperingan beban biaya kuliah nantinya, kan ini belum memperhitungkan biaya lain-lainnya seperti yang bapak jelaskan melalui email beberapa hari yang lalu.
Kami punya rencana akan menyekolahkan anak ke Melbourne, Aussie nantinya.
Jocelyn K - Jakarta


Bu Jocelyn, anda sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak anda kelak.

Memang sebaiknya merencanakan dana pendidikan anak, makin cepat makin baik karena beban kita akan berkurang di masa mendatang. Jadi anda tidak perlu terlalu khawatir.


Berdasarkan data terbaru yang saya peroleh, biaya pendidikan rata-rata di Australia saat ini adalah AUD$ 34,400,- per tahun.
Jika diasumsikan masa kuliah 4 tahun (lulus), dibutuhkan biaya AUD$ 137,600,-*

Rinciannya terbagi menjadi :

- Biaya kuliah rata-rata per tahun AUD$ 20,000,-

- Biaya Hidup rata-rata per tahun AUD$ 14,400,-


Persentase inflasi biaya pendidikan mengalami kenaikan yang lumayan jika dibandingkan dengan periode tahun 2005/2006, saat itu tingkat inflasi pendidikan hanya 1.4%, sedangkan saat ini menjadi 3%. Untuk itulah perlu dilakukan review setiap tahunnya untuk mengantisipasi perubahan inflasi pendidikan ini.
Kembali ke perhitungan dana pendidikan untuk anak anda, silahkan lihat tabel yang saya lampirkan



Berdasarkan hasil perhitungan yang ada, saya merekomendasikan anda untuk menabung mulai tahun ini. Biaya yang perlu disisihkan setiap tahunnya cukup besar, meskipun masih dapat anda penuhi jika saya melihat kemampuan finansial suami anda.

Untuk Stacy dibutuhkan biaya AUD$ 214,380.80,- pada saat berusia 18 tahun

Apabila menabung per tahun, anda harus menyisihkan AUD$ 5,134.50,- per tahun

Untuk Ashley dibutuhkan biaya AUD$ 227,452.80,- pada saat berusia 18 tahun
Apabila menabung per tahun, anda harus menyisihkan AUD$ 4,154.39,- per tahun


Apabila anda membutuhkan perhitungan menabung secara bulanan, silahkan hubungi saya kembali. Semoga pertanyaan anda terjawab.

Terima kasih.


*Sumber : beberapa konsultan pendidikan di Jakarta, Indonesia





Thursday, June 21, 2007

Prudential Life Assurance terpilih kembali menjadi no. 1 di Indonesia

PT. Prudential Life Assurance (PLA) kembali menunjukkan prestasi terbaik diantara perusahaan-perusahaan asuransi papan atas di Indonesia. Fokus utama pada pengembangan produk unit link membuat PLA konsisten mempertahankan pertumbuhan di atas pertumbuhan rata-rata industri.

Tahun 2006 Prudential Life Assurance meraih premi sebesar Rp. 2,6T dengan aset sebesar Rp. 6,2T
.
Ini sekaligus memperkokoh PLA sebagai perusahaan asuransi terbaik di Indonesia untuk keenam kalinya, versi majalah Investor.

Sumber : Majalah Investor, edisi Juli 2007, IX/169



*Klik gambar diatas untuk melihat secara detail









Wednesday, June 13, 2007

Wanita Karir Bingung??

Seorang karyawan pada perusahaan pertanian swasta pernah bertanya kepada saya mengenai langkah-langkahnya dalam mengelola uang simpanannya.
Berikut cuplikannya.....


Halo Pak Sulaiman,
Saya Nani, karyawan swasta pada perusahaan pertanian. Usia saat ini 31 tahun. Sekarang ini saya mempunyai karir yang lumayan, sudah punya simpanan di bank lebih kurang 27 juta.
Rencananya saya ingin membuka usaha boutique kecil-kecilan sambil investasi di produk perbankan yang hasilnya lumayan buat nambah uang saku he...

Kalau dipikir-pikir bunga tabungan sangat kecil, jadi saya berencana memindahkannya ke dalam deposito atau reksadana supaya hasilnya lebih optimal.

Yang menjadi masalah, jika menyimpan dalam bentuk deposito kan, kita tidak bisa mengambilnya sewaktu-waktu karena ada masa jatuh temponya.
Saya memikirkan, jika saja ada keperluan mendadak, bagaimana ya? Kira-kira menurut anda, saya harus bagaimana?

Terima kasih.

Nani M-Jakarta




Reply ....

Saya akan mencoba menjawab pertanyaan anda. Dalam membuat perencanaan keuangan, anda harus menentukan dahulu, apa tujuannya. Apakah anda murni ingin investasi saja, menggunakannya untuk usaha, membeli rumah, untuk memenuhi keinginan liburan, ingin naik haji dll.


Jika tujuan anda lebih dari satu, saya sarankan untuk membuat skala prioritas
.
Tanpa ada tujuan dan skala prioritas yang jelas, anda akan kesulitan memperkirakan berapa banyak uang yang diperlukan nantinya. Saya akan mencoba memberi anda masukan dalam hal investasi.


Misalkan ibu ingin membeli rumah dalam waktu 5 tahun

Perhitungannya

Harga rumah : Rp. 135.000.000,-
Jangka waktu : 5 tahun ke depan

Maka dana yang harus disediakan saat ini :
Rp. 83.824.378 (Asumsi bunga deposito : 7% p.a)


Mengenai produk apa yang sebaiknya dipilih, ini saya kembalikan lagi kepada anda, bagaimana gaya investasi dan sejauh mana anda berani menanggung resiko, apakah agresif, konservatif atau diantara dua-duanya (moderat). Anda bisa berkonsultasi dengan teman, kerabat yang sudah pernah dan punya pengalaman dibidang ini.


Apabila anda adalah tipe konservatif, anda bisa memilih produk seperti obligasi pemerintah (ORI), saat ini sedang populer, returnnya lebih kurang 10% per tahun, deposito sekitar 6-7% /tahun, reksadana pasar uang.
Jika anda adalah tipe moderat, mungkin anda bisa menggabungkan beberapa instrumen investasi seperti obligasi dengan saham atau pun reksadana.

Jika anda adalah tipe agresif (umumnya digemari eksekutif muda) , bisa memilih untuk berinvestasi di saham, valuta asing, semakin tinggi resikonya, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan return yang tinggi.

Saya sangat mengharapkan anda untuk memikirkan dengan matang sebelum mengambil keputusan keuangan karena akan berdampak pada hasil yang diperoleh dikemudian hari.
Rencana keuangan tidak dapat 100% menjamin tercapainya tujuan anda, review ulang setiap tahun perlu dilakukan supaya jika perhitungan meleset, bisa dilakukan perhitungan lagi untuk mendekati tujuan semula.

Solusi detail perhitungan atas pertanyaan anda akan saya kirim melalui email berikutnya.


Terima kasih.


----------------------------------------------------------------------------

-Anda pernah mengalami problem seperti ini?
-Bingung menentukan pilihan mana yang terbaik?

-Belum punya gambaran apa yang hendak dicapai?
-Sebagai orang yang berkarir di bidang masing-masing, kadang-kadang ada dilema, khususnya bagi anda yang belum berkeluarga, masih lebih suka menghabiskan uang simpanan karena belum ada beban keluarga?
-Kadang-kadang pengeluaran melebihi simpanan, salah memanfaatkan kartu kredit sehingga terjebak dalam defisit keuangan?
-Punya simpanan tetapi tidak direncanakan dengan baik sehingga kurang maksimal hasilnya?

Konsultasi gratis untuk rencana keuangan anda.
Email ke rencana.keuangan@gmail.com pertanyaan anda sekarang juga, saya akan mencoba mencari solusi untuk anda, tanpa ada keterikatan mengambil produk apa pun. Ingat ini konsultasi gratis.

Salam rencana keuangan.







Thursday, May 31, 2007

Burung yang malang


Burung adalah makhluk yang unik. Kemana pun sang induk pergi, yang jantan akan mengikuti.
Mereka menjadi pasangan hidup yang cukup lama, saling menyayangi dan setia, tidak seperti manusia.


Saat tibanya musim kawin, mereka pun mulai mendirikan sarang.
Apakah anda pernah melihat sepasang burung yang sedang membuat sarang?

Sebelumnya mereka mencari lokasi yang tepat, setelah itu proses pembuatan sarang pun dimulai.
Terbang kesana-kemari untuk mengumpulkan rumput kering, daun-daun kering, ranting dan akar-akar kecil.

Proses ini dilakukan berulang kali demi untuk menciptakan satu sarang yang nyaman baginya. Ketika sarang selesai, tiba waktunya bagi sang betina untuk bertelur. Telur yang baru keluar dierami oleh sang induk agar menetas sementara yang jantan pergi mencari makanan dan menjaga sarang dari ancaman bahaya predator.

Saat telur menetas adalah saat yang paling ramai. Mengapa?
Anak-anak burung kelaparan meminta makanan.


Suatu hari, sang jantan sedang berusaha menarik seekor cacing yang dilihatnya di pinggir jalan, pada saat bersamaan sebuah mobil melintas dan menghantam tubuhnya. Sang jantan mati seketika. Sang betina datang untuk menolong tetapi sudah terlambat.

Sang betina yang malang berusaha mengurus dan mencari makan untuk anak-anaknya. Dia begitu sedih dan kembali ke sarangnya. Akibat kesedihan yang begitu mendalam, dia tidak melihat seekor ular yang merayap dibelakangnya. Ular itu berhasil menelannya.


Tangisan anak-anak burung terdengar semakin keras. Bukan karena kehilangan induknya, tetapi karena menahan lapar yang berkepanjangan akibat menunggu kedua orang tuanya datang membawa makanan.

Di langit burung-burung terbang kian kemari, tetapi tidak satu pun dari mereka yang mau memberinya makanan.
Situasi seperti inilah yang sering terjadi dalam kehidupan manusia.

Dalam hidup, kita selalu mempunyai rencana.
Apabila rencana awal tidak tercapai, masih ada rencana kedua yang akan membantu kita mencapai tujuan.

Konsultas
ikan kebutuhan perlindungan terhadap aset dan keluarga anda gratis, dengan email ke rencana.keuangan@gmail.com

Seberapa besar tingkat kepedulian anda terhadap keluarga?

Apakah anda sudah mempersiapkan program perlindungan cadangan untuk keluarga?

Tahukah anda mahalnya sebuah penundaan?




Tuesday, May 15, 2007

450,000

Cerita ini berawal ketika saya sedang liburan ke luar kota. Seorang teman memberitahu, disini ada tempat makan yang sangat terkenal dengan ayam bakarnya dan yang penting sangat murah.

Begitu tiba disana, tempat tersebut penuh dengan orang yang ingin makan malam. Untuk mendapatkan tempat duduk saja saya harus menunggu hampir 1/2 jam.
Selesai makan saya masih duduk disana sampai tempat itu benar-benar kosong.
Pemilik tempat makan menghampiri dan duduk di kursi sebelah saya.

"Halo bos, anda baru pertama kali datang kesini ya kelihatannya? "
Saya menjawab "ya, baru tadi sore saya tiba. Teman saya bilang tempat ini punya ayam bakar yang enak dengan harga yang sangat pantas (saya tidak bilang murah, takut lain kali kesana harganya sudah naik :)"

"Ah, bisa aja", timpalnya.
"Benar pak, memang enak kok, hanya ngantrinya yang lama. Dari rumah makan ini kalau boleh tahu, berapa penjualan seharinya pak?"

Dia menjawab " rata-rata sekitar Rp.450,000."
Saya tanya lagi, "Kalau asisten ada berapa orang pak?"
"Duo orang aja bos", jawabnya.

"Gaji mereka gimana pak?", tanya saya lagi.
"Saya membayar mereka masing-masing 45,000 per hari, maklum, mereka uda lama ikut saya".
Saya katakan, "Wah, Rp.45,000 per hari, berarti sebulannya mereka dibayar Rp.1,350,000. Kalau gitu saya saja deh yang kerja sama bapak".

Dia tersenyum, "Jangan dong bercanda bos, ngga mungkin".

Saya bilang lagi "Pak, jika bapak mau memperkerjakan saya dengan gaji Rp. 20,000 per hari, saya bisa menggantikan posisi anda apabila anda mengalami cacat tetap atau bahkan meninggal dunia"

Dia hanya bergumam, "??? Kok bisa?"

Konsultasi gratis untuk anda, tanpa dipungut bayaran apa pun, tanpa ada keharusan membeli produk apa pun.

"Apakah hari-hari anda begitu menjengkelkan dan membuat frustasi karena tidak disiplin terhadap pengeluaran? "
"Apakah biaya pengobatan semakin mahal?"
"Apakah biaya sekolah anak semakin tinggi?"
"Apakah anda sadar, masalah diatas harus dihadapi?"

Setiap orang tentunya punya cita-cita sendiri, ingin hidup tenang dikemudian hari, kalau bisa tidak perlu bekerja namun bisa mempertahankan gaya hidupnya kalau perlu lebih ditingkatkan lagi.
Uang selalu menjadi kendala, terlepas dari banyak atau tidak simpanan yang kita miliki, semakin besar penghasilan, pengeluaran biasanya berbanding lurus ikut semakin tinggi pula.

Ada masanya kita dihadapkan pada kenyataan harus mengeluarkan uang yang sangat besar jumlahnya. Entah itu untuk sekolah anak, belanja bulanan, tergiur oleh penawaran cicilan 0% dari kartu kredit atau bahkan terkena sakit kritis (satu problem tidak diundang yang bisa datang kapan saja), kita terpaksa berhutang ke teman, saudara untuk menutupinya, gaya hidup terpaksa harus diturunkan standardnya. Dipandang sebelah mata oleh teman, kerabat karena dianggap menyusahkan.
Sudah siapkah anda mengantisipasinya?

Apakah rekening tabungan yang anda miliki saat ini adalah rekening ajaib yang bisa memenuhi tuntutan-tuntutan diatas?

Saya punya solusinya, tanpa perlu bermuluk-muluk, anda tidak perlu menabung dalam jumlah besar, disamping itu anda menjadi lebih disiplin dalam menabung, menyambut masa depan dengan lebih kepastian.

PS:
Jika anda berminat ingin mengetahui lebh lanjut, silahkan email ke rencana.keuangan@ gmail.com







Friday, May 11, 2007

Sebaiknya dana pensiun diambil sekaligus atau berkala (perbulan atau pertahun)?

Sebagian besar orang kurang memperhitungkan dana pensiun dengan matang. Sebenarnya tidak pernah ada kata terlalu dini untuk merancang dana pensiun.
Makin cepat anda merencanakannya, makin banyak waktu yang dimiliki bagi investasi itu sendiri untuk berkembang. Kebanyakan dana pensiun dipersiapkan untuk jangka waktu 20-30 tahun mendatang.

Dana yang ada, bisa saja ditempatkan pada bermacam-macam sektor, tergantung pada seberapa besar tingkat toleransi anda terhadap resiko. Agar lebih aman, 100% dana yang ada, dibagi-bagi dalam berbagai instrument untuk memperkecil resiko.
Investasi itu bisa saja ditempatkan pada emas, saham blue chip, tanah, rumah, tabungan dollar, deposito, reksadana, asuransi unit link, produk syariah dll.
Apabila hasilnya kurang sesuai dengan harapan, anda dapat segera memindahkannya ke instrument lain.

Mengenai hasil investasi, nilainya harus bisa melebihi angka inflasi rata-rata tahunan, kita juga harus memikirkan apakah instrument investasi itu cukup liquid (gampang dicairkan) apabila ada kebutuhan mendadak yang harus dipenuhi.

Kembali lagi, apakah sebaiknya saat pensiun, dana pensiun diambil sekaligus atau berkala...
Semuanya dikembalikan kepada anda, apa rencana pada saat pensiun nanti.

Jika anda ingin buka usaha seperti rumah makan, rumah kost, menyewakan kios dll, akan lebih baik diambil semuanya, pikirkan kembali dengan matang resiko yang mungkin timbul, bagaimana prospek usahanya kedepan, jangan hanya sekedar mengikuti trend.

Bandingkan jika uang itu anda ambil semuanya, didepositokan, lebih menguntungkan mana jika dibandingkan dengan usaha.
Terlepas dari itu, jangan menggunakan uang pensiun anda seluruhnya untuk usaha, investasikan sebagian ke dalam produk tabungan, jangan lupa, safety first.

Alternatif kedua, jika anda tidak punya rencana usaha atau ingin menikmati hari tua saja, ingin liburan minimal 2 kali dalam setahun, ada baiknya dana pensiun diambil secara berkala saja. Cara ini kelihatannya kurang memuaskan, tetapi keuangan anda akan lebih stabil. Ingat, dana pensiun tidak hanya untuk keperluan anda saja, tetapi juga istri anda juga.

Untuk memudahkan penjelasan diatas, saya akan membuat contoh perhitungan kasar, yang turut memperhitungkan nilai inflasi.

Ibu Y, seorang auditor di kantor akuntan publik.
Usia saat ini adalah 31 tahun. Penghasilan bulanannya adalah Rp. 3,5jt.
Setiap bulannya, ibu Y dapat menyisihkan 500rb untuk ditabung. Sisanya digunakan untuk biaya hidup.
Beliau berencana pensiun pada usia 55 tahun, menikmati hari-hari tuanya tanpa ada rencana untuk bekerja/usaha nantinya.

Saat pensiun nanti, ibu Y memperkirakan, beliau hanya membutuhkan kira-kira 70% dari pengeluarannya saat ini untuk biaya hidup bulanan karena sudah tidak bekerja lagi.

Rinciannya :
Pengeluaran di usia 31 tahun adalah 3jt/bln (500rb untuk ditabung)
Dengan asumsi nilai inflasi 5%/thn maka, Rp. 3,000,000 nilainya setara dengan Rp. 10,159,065 pada saat ibu Y berusia 55 tahun.

Sesuai rencana awal, ibu Y hanya membutuhkan 70% dari penghasilannya untuk biaya hidup saat pensiun.
Rp. 10,159,065 x 70% = Rp. 7,111,345

Berapa uang yang harus dimiliki beliau saat usia 55 tahun agar bunga/hasil investasinya bisa mencapai Rp. 7,111,345/bulannya, jika asumsi bunga deposito 8% p.a nantinya?

(Rp. 7,111,345 x 12) dibagi 8% = Rp. 1,066,701,806

Nilai Rp. 1,066,701,806 adalah mutlak dan harus terlindungi.

*Perhitungan diatas mengabaikan jika ibu Y mendapat bonus, THR dan kenaikan gaji setiap tahunnya.

Tertarik untuk menghitung kondisi sesuai keadaan anda yang sebenarnya dan bagaimana cara mengantisipasinya?

Silahkan email ke rencana.keuangan@gmail.com untuk konsultasi gratis.

Cukup sertakan data nama, tanggal lahir, rencana usia pensiun, jenis kelamin, status merokok/tidak merokok dan pekerjaan anda untuk memperoleh gambaran yang akurat.
Ingat, ini konsultasi gratis tanpa ada ikatan untuk membeli produk apa pun.








Friday, May 04, 2007

Konsep perlindungan tambahan bagi anda yang telah dicover perusahaan

Kebanyakan professional di Jakarta telah dicover oleh jaminan kesehatan dari perusahan, entah itu sistemnya reimbursement, cashless, ditanggung 100%, 80% dsb.
Apakah anda pernah memikirkan, berapa besarnya tanggungan dari perusahaan, untuk berapa lama perusahaan akan mengganti biaya kesehatan anda, sampai sejauh mana kriteria jenis perlindungan kesehatan yang anda dapatkan.

Seandainya anda sakit, lalu anda dicover perusahaan, bagaimana kondisinya jika anda tidak boleh lagi bekerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan oleh dokter, perusahaan memutuskan untuk memberhentikan kontrak kerja karena keberadaan anda dianggap sudah tidak efisien lagi bagi perusahaan. Apakah perusahaan akan terus menanggung biaya kesehatan anda seterusnya?
Jawabannya tidak.


Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berharga, kita tidak pernah tahu kapan penyakit datang menyerang dan berapa lama waktunya.
Solusinya, anda harus memiliki perlindungan tambahan pribadi yang bisa memberi perlindungan dikala anda diharuskan untuk berhenti bekerja.


Contoh kasus :

Bapak $, 36 tahun, seorang profesional dalam perusahaan minyak asing, penghasilannya lebih kurang 10jt/bulan. Sebagai staff senior, beliau mendapatkan bonus yang besarnya 4x penghasilan bulanan per tahunnya.
Bapak $ mendapatkan fasilitas penggantian biaya kesehatan sampai 100%. Artinya, apa pun sakitnya, perusahaan akan menggantikan seluruh biayanya.
Bapak $ telah berkeluarga dengan seorang anak yang sebentar lagi akan masuk SD, beliau berencana pensiun pada usia 55 tahun.

Di usia 42 tahun, Bapak $ terkena serangan jantung sehingga mengharuskannya menjalani perawatan di rumah sakit.
Kondisinya yang parah mengharuskan operasi bypass jantung, biaya yang dibutuhkan hingga Rp. 120,000,000.
Sebelum melakukan operasi, kondisi Bapak $ harus fit, jadi dia harus dirawat inap, konsumsi obat serta vitamin tambahan. Total menghabiskan hampir Rp. 150,000,000.

Sesuai dengan ketentuan perusahaan, seluruh biaya pengobatan diganti perusahaan.
Setelah operasi, ternyata kondisi Bapak $ tidak kunjung membaik, sehingga dokter mengharuskannya untuk istirahat total.
Berdasarkan keputusan pimpinan, Bapak $ di PHK karena sudah tidak efisien lagi.

Selepas di PHK, santunan kesehatan Bapak $ distop dari perusahaan. Dengan sisa tabungan pribadinya, beliau terpaksa mengambil untuk membiayai pengobatan selanjutnya dan juga untuk memenuhi biaya hidup keluarganya.

Solusi rencana keuangan untuk mencegah hal ini terjadi dikemudian hari :
Saat berusia 36 tahun, Bapak $ menyisihkan penghasilannya untuk ditempatkan dalam satu produk proteksi yang ditujukan untuk perlindungan keluarga, kesehatan dan dana pensiunnya.
Bapak $ menabung Rp. 1,500,000 setiap bulannya, jika beliau mempunyai kelebihan dari bonus, itu juga ditabung.

Dengan produk tabungan yang mempunyai proteksi, seandainya beliau terkena serangan jantung saat berusia 42 tahun, santunan akan diterima :

-Perlindungan jiwa hingga Rp. 600,000,000
-Perlindungan terhadap sakit kritis Rp. 200,000,000
-Perlindungan terhadap kecelakaan hingga Rp. 400,000,000
-Perlindungan terhadap biaya rawat inap (hingga 100 hari/tahun) Rp. 600,000/hari, penggantian dimulai dari hari pertama masuk rumah sakit
-Terhitung sejak divonis sakit jantung oleh dokter, Bapak $ tidak perlu menabung lagi, sebaliknya perusahaan kami yang akan menabung ke rekening beliau Rp.18,000,000/tahun hingga beliau berusia 70 tahun
-Memasuki usia pensiun 55 tahun, beliau bisa mengambil tabungan hari tuanya Rp. 3,700,000,000 (asumsi hasil investasi 16.60 p.a)


Anda tertarik pada produk yang demikian?
Anda sudah mempunyai polis asuransi tetapi hendak direview?

Silahkan hubungi saya, jika ada yang hendak ditanyakan.
Terima kasih