Tuesday, May 13, 2008

Candlestick Chart

Pada artikel terdahulu anda sudah mendapatkan preview tentang charting.
Di artikel ini saya akan membahas sedikit tentang candlestick.
Candlestick sangat memudahkan trader/investor untuk mengamati apakah satu saham sedang bullish (trend naik) atau bearish (trend turun)

Candlestick cocok digunakan untuk :
-mengidentifikasi pola (pattern) pergerakan saham
-memperkirakan trend arah pergerakan harga jangka pendek (short term) misalnya reversal pattern (berbalik arah).
Saham yang bergerak naik dan mengalami reversal pattern, akan berbalik arah ke bawah.
Pola ini lebih mudah diprediksikan terjadi apabila trend naik, hanya sekali.
Jika saham bergerak datar (sideways), reversal pattern ini tidak akan begitu efektif.

Bagian-bagian dalam candlestick :
1. Warna
Warna putih mengindikasikan bullish, warna hitam tandanya bearish, bisa jadi saham sedang mengalami tekanan jual.
Pada beberapa situs, warna putih bisa berwarna hijau/biru, warna hitam diganti dengan warna merah.

2. Jarak/tinggi candle
Jarak antara harga tertinggi dengan harga terendah adalah signal umum yang menunjukkan seberapa besar pergerakan harga saham pada periode tertentu, ditandakan dengan shadow.
Shadow adalah garis tipis di atas atau di bawah body candle. Shadow menunjukkan kekuatan jual/beli dari investor.
Misalkan ada shadow memanjang di atas body candle (seterusnya disebut upper shadow) saat trend harga sedang naik, tandanya aksi beli sudah menurun dan aksi jual mulai terjadi, demikian sebaliknya, hal ini sangat mudah untuk diamati.
Semakin panjang shadow maka semakin kuat indikasi akan berbalik arah.

3.Ukuran body candle
Ukuran body candle bisa memberikan gambaran seberapa besar tingkat bullish atau bearish. Body candle yang berukuran kecil menunjukkan keragu-raguan pasar akan pergerakan harga suatu saham terlepas dari apakah candle itu berwarna hitam ataupun putih.
Body candle yang besar menegaskan kekuatan arah pergerakan saham. Misalnya candle putih yang besar menegaskan bahwa harga cenderung menguat (naik)

Untuk analisa teknikal menggunakan candlestick, ada 3 jenis pola :
a.Single-line candle reversal patterns
b.Two-line candle reversal patterns
c.Three-line candle reversal patterns

Pembahasannya akan ditulis pada artikel selanjutnya.





Saturday, May 03, 2008

Analisa teknikal, Chart (part 1)

Ada beberapa jenis chart yang lazim digunakan para pemain saham dalam melakukan analisa teknikal. Data ini dapat anda peroleh dengan mudah di beberapa situs secara gratis seperti msn, bloomberg, market watch, cnn, cnbc dll.
Yang membedakannya dengan layanan berlangganan alias bayar adalah lebih kepada akurasi waktunya. Layanan gratisan mengalami delay lebih kurang 15-20 menit dengan data pergerakan saham yang sebenarnya.

Oh ya, sebelum lebih jauh, apa yang saya jelaskan di atas, sebagian besar adalah untuk saham-saham Dow Jones, Nasdaq (US). Untuk yang lokal bisa dilihat di situs seperti etrading, ebursa dll


Bar Chart


Chart ini mempunyai setidaknya satu garis kecil horisontal yang biasa disebut tick mark. Garis vertikalnya mewakili range harga untuk jangka waktu tertentu, contohnya daily, weekly dll. Bagian atas garis vertikal untuk harga tertinggi, yg bawah untuk harga terendah. Tick mark di sebelah kiri mewakili harga pembukaan, yang kanan mewakili harga penutupan. Yang perlu diperhatikan dari bar chart adalah tick marknya, harga pembukaan mengindikasikan ke arah mana pergerakan harga saham, harga penutupan mengindikasikan perilaku investor/trader terhadap posisi portfolionya.

Line Chart


Pada line chart, yang difokuskan adalah harga penutupan periode sebelumnya, katakanlah anda memilih daily chart, berarti itu adalah harga penutupan sehari sebelumnya. Jadi line chart adalah sususan harga penutupan saham yang dirangkai menjadi garis. Pada line chart tidak terdapat harga penawaran terendah, tertinggi dan harga pembukaan seperti pada bar chart.
Meski tidak detail, bukan berarti chat ini tidak berguna, bagi anda yang ingin mendapatkan gambaran sepintas, ini sangat berguna saat bertindak cepat.

Harga penutupan sangat penting karena mengindikasikan di harga berapa saham ini dikoleksi (hold) oleh para investor.

Candlestick Chart



Candlestick chart sangat populer beberapa tahun belakangan saat saya mulai bermain options tahun 2004 (options baru mulai ada di Indonesia tahun 2005 akhir).
Metode ini berasal dari Jepang, menyajikan data yang lebih kurang sama dengan bar chart. Yang membedakannya, dengan candlestick, jauh lebih mudah untuk mengamati perubahan pergerakan saham. Candlestick chart bisa menjadi pilihan utama jika ingin bermain short-term.

Candlestick chart umumnya memiliki 2 jenis warna, transparan (putih) dan warna gelap atau warna hijau dengan merah.
Warna transparan (putih) dan hijau mengindikasikan harga bergerak naik, untuk warna gelap dan merah, harga bergerak ke bawah.





Tips-tips untuk bermain saham

Selamat siang, pak Sulaiman.

Saya liat sekarang, bermain saham makin diminati orang. Kalau mendengar cerita dari teman-teman saya sih, yang untung banyak tapi yang jeblok juga lebih banyak. Ya, saya memahami prinsip high-risk high-return.
Jujur saja, saya berminat main saham sendiri, apalagi kondisi IHSG tahun kemarin sangat baik kalau menurut teman saya, beberapa diantaranya menunjukkan performance portfolio saham mereka, ada yang sampai 16%-28%/bulan.

Yang mau saya tanyakan, apa saja yang harus saya persiapkan untuk bermain saham, kira-kira berapa % ya, modal yang sebaiknya dialokasikan untuk main saham.
Tolong dibantu tips-tipsnya.
Thanks

Wandy P.
Jakarta


Pak Wandy, yang jelas, untuk masuk ke bursa saham, anda harus siap mental, materi dan pengetahuan yang memadai.
Mengenai persentase return yang didapat teman anda, itu sangat mungkin terjadi, masalahnya, apakah anda berani mengambil resiko tersebut.

Untuk alokasi persentase uang yang anda miliki untuk bermain saham, saya kembalikan kepada anda.
Apakah anda sudah menyediakan uang yang cukup untuk memenuhi semua keperluan rutin dan mendadak anda?
Jika sudah, apakah anda sudah mempunyai cukup tabungan/asuransi untuk masa depan anda?
Berbicara tentang persentas, itu relatif, tergantung pada seberapa besar keberanian anda untuk memikul beban kalah.

Berikut adalah beberapa hal yang harus dihindari dalam memilih saham. Saya berani mengutarakan hal ini karena beberapa kali pernah mengalaminya, kalah dalam trading, belajar dari kesalahan dan tentunya juga intisari yang saya dapat dari literatur-literatur.

- Jangan paksakan untuk trading saham jika mood anda sedang tidak bagus.
- Jangan pernah melawan arus, ikuti arah pergerakannya, ingat, buy the rumors sell the news (jika anda ingin main short-term).
Pada saat berita muncul, bisa jadi sudah bukan waktu yang tepat untuk masuk.
- Jika anda ingin main long-term, perkuat informasi dan analisa fundamental saham perusahaan bersangkutan dahulu baru dilanjutkan dengan analisa teknikal.
- Selalu buy low-sell high, kenyataannya, banyak orang takut untuk membeli saat harga turun (takut turun lagi), langsung menjual begitu harga naik sedikit, kadang kala saham memerlukan lebih banyak waktu untuk naik.
- Bijaksanalah dalam menentukan pilihan saham, minta saran dari orang terpercaya.
Jangan percaya begitu saja dengan broker anda (maaf, ini tidak bermaksud untuk menjelekjelekkan/menghasut), beberapa broker tidak peduli apakah anda untung/rugi, yang penting bagi mereka, anda melakukan transaksi sebanyak mungkin, makin banyak lot-nya, makin banyak komisi mereka. Minta saran broker yang baik dari kolega anda karena bagaimana pun, untuk membeli saham, anda harus melalui perantara broker.
- Hindari meminta tips dari orang-orang yang diragukan kredibilitasnya tetapi mengaku-ngaku sudah berpengalaman puluhan tahun.
- Jangan membeli saham hanya karena anda fanatik dengan merk/label tertentu, ingat, anda main saham untuk mencari profit bukan alasan fanatisme.
- Disiplin, tentukanlah target profit/cut loss anda, setahu saya, harga saham juga dikendalikan oleh pakar-pakar saham dari perusahaan bersangkutan, mereka inilah yang ditugaskan untuk menjaga harga sahamnya, seandainya terjadi perubahan harga drastis secara cepat, pasti ada yang miss, anda wajib untuk segera mencari tahu.
- Hindari menyaring informasi saham dari media seperti internet yang berupa email, bulletin board/forum yang tidak jelas asal-usulnya.
Hati-hati dengan website yang menyajikan rekomendasi tentang saham tertentu dari para analisnya karena analis bisa saja punya kepentingan bisnis.
- Jangan percaya dengan selebaran, iklan di media, brosur, pamflet yang menulis review jika saham X layak dikoleksi.
Logikanya, jika memang menguntungkan, saya pribadi tidak akan sharing kepada orang lain, lebih baik beli sendiri saja.


Di artikel selanjutnya saya akan coba mengulas tentang analisa teknikal yang menjadi favorit saya selama ini.
Ini hanya sekedar sharing saja karena banyak orang yang jauh lebih berpengalaman dan ahli di bidang ini.