Sunday, January 06, 2008

Hati-hati dengan HYIP

Awal tahun baru biasanya menimbulkan sikap optimis pada setiap orang.
Ada yang baru mendapatkan bonus, tunjangan tambahan, kenaikan gaji, promosi dll. Saat-saat seperti ini biasanya banyak uang mengalir untuk dimasukkan ke produk-produk investasi.

Sering mendapat tawaran HYIP dari internet, brosur, teman?
HYIP atau High-Yield Investment Program sering memakan korban setiap tahunnya. Program-program semacam ini hampir bisa dipastikan adalah penipuan. Istilah yang digunakan bisa bermacam-macam, entah itu MLM, arisan, hibah, gotong-royong dll.
Produk-produk HYIP umumnya menawarkan return of investment (ROI) yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan bank.

Ciri-ciri yang harus diwaspadai :

-Menjanjikan ROI yang spektakuler, misalnya 300% dalam 9 bulan
Dengan contoh BI rate 7.25%, biasanya suku bunga deposito bank adalah di level 6.25% (ada spread 1% untuk keuntungan bank). Produk HYIP menawarkan ROI 300% dalam 9 bulan.

Perbandingannya :
*Deposito
Menabung 10 juta di bulan pertama.
Suku bunga deposito untuk term 1 bulan 6.25%
Uang dibiarkan selama 9 bulan (tiap bulan mendapatkan bunga)
Pada bulan ke-9 uang menjadi
Rp. 10,478,635,-

*HYIP
Menabung 10 juta di bulan pertama.
Suku bunga deposito untuk term 9 bulan 300%
Uang dibiarkan selama 9 bulan
Pada bulan ke-9 uang menjadi
Rp. 30,000,000,-

-Mempunyai model paket-paket investasi misalnya harus kelipatan 2juta, 5 juta, 10 juta dll. Modus ini digunakan untuk mempercepat pengumpulan dana masyarakat dalam jumlah besar. HYIP biasanya tidak bisa bertahan lama karena akan ada titik jenuhnya.

-Menawarkan insentif yang sangat besar untuk member get member dan terus berantai ke bawah hingga beberapa level(tingkatan). Bentuknya seperti pyramide scheme.

-Pelaku biasanya mensyaratkan waktu minimal beberapa bulan untuk penebusan kembali (indikasinya agar punya untuk menjaring lebih banyak nasabah baru). Ini semacam prinsip gali lubang tutup lubang, setelah banyak, tinggal kabur.

-Alamat dan nomor yang bisa dihubungi penyelenggara bisnis biasanya disamarkan atau mencantumkan alamat di luar negeri.

Sering kali pelaku beralasan, demi alasan privacy, tidak punya waktu untuk melayani konsultasi telepon karena terlalu sibuk, takut diteror penipu (siapa sebenarnya yang menjadi oknum).

-Mencantumkan logo/nama bank atau lembaga keuangan agar kelihatan lebih bonafid.

Agar lebih jelas, contoh program-program seperti ini bisa dilihat disini : http://www.hyip.com/


Tips jika anda ingin berinvestasi di HYIP :

-Periksa legalitas hukumnya
Untuk program sejenis versi Indonesia, anda bisa mencek legalitasnya dengan mengunjungi :

-Bertanya kepada orang lain, saudara, teman yang mengerti masalah ini
-Jika anda tidak memahami skema cara kerjanya, jangan mengambil resiko kecuali anda siap kehilangan uang.
-Tanyakan kepada penyelenggara program HYIP secara detail, minta alamat & nomor teleponnya, anda benar, alamat dan nomor telepon bisa dipalsukan atau pindah, namun setidaknya anda mempunyai pegangan.
-Cari informasi lebih jauh di forum, mailing list, google, ketik dengan kata kunci nama program HYIP, lihat bagaimana komentar orang-orang.